1. Informasi Letak
Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Weh Sabang merupakan kawasan
konservasi yang berada di kotamadya sabang (Pulau Weh Sabang),yang ditetapkan
dengan surat keputusan mentri pertanian No. 92/Kpts/Um/2/1982 tanggal 22
Desember 1982 dengan luas untuk Taman Wisata Alam (TWA) ±1.300 Ha, sedangkan
luas untuk Taman Wisata Laut (TWL) ± 2.600 Ha. Kawasan Taman Wisata Alam sudah
ditata batas pada tahun 1980, sedangkan Kawasan Taman Wisata Laut belum di tata
batas.
Secara
geografis kawasan Taman Wisata Alam ini terletak di antara 05˚521 Lintang Utara
dan 95˚521 Bujur Timur. Kawasan
Taman Wisata Alam ini terletak di Pulau Weh dan Pulau Seulako. Kawasan ini memiliki
baatas-batas sebagai berikut:
Ø Sebelah
utara berbatasan langsung dengan Selat
Malaka
Ø Sebelah
selatan dan barat di batasi oleh pantai Iboh dan Samudera Hindia
Ø Sebelah
timur dengan teluk sabang
2. Kawasan Hutan
Berdasarkan
Surat Keputusan Menteri pertanian No. 928/Kpts/Um/2/1982 tanggal 22 Desember
1982 dengan luas untuk Taman Wisata Alam (TWA) ±1.300 Ha, sedangkan luas untuk
Taman Wisata Laut (TWL) ± 2.600 Ha. Kawasan Taman Wisata Alam sudah ditata
batas pada tahun 1980, sedangkan Kawasan Taman Wisata Laut belum di tata batas.
Berdasarkan pada Keputusan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Nomor 3919
Tahun 2014, Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Weh berubah menjadi ±
6.481,30 Ha Terdiri dari 1.201,10 Kawasan Hutan Taman Wisata Alam 1.210,10 Ha
dan 5.280,20 Ha Kawasan Laut Taman Wisata Alam . Bila
dibandingkan dengan luas Kota Sabang maka luas kawasan hutan TWA di Kota Sabang atau 7,84% dari total luas daratan Kota Sabang.
3.
Pembagian Blok di TWA Pulau Weh
Dalam tata hutan pada KPH, blok adalah bagian dari wilayah KPH dengan
persamaan karakteristik biogeofisik dan sosial budaya, bersifat relatif permanen
yang ditetapkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen. Dengan
demikian pembentukan blok didasarkan faktor biogeofisik dan sosial budaya.
Faktor-faktor biogeofisik yang berpengaruh antara lain penutupan lahan, potensi
sumber daya hutan, bentang alam, topografi dan ekosistem. Faktor sosial budaya
yang berpengaruh antara lain jumlah penduduk, mata pencaharian, pemilikan
lahan, jarak pemukiman, pola-pola pemanfaatan hutan oleh masyarakat, dan
keberadaan hutan adat. Terminologi blok ini digunakan pada hutan produksi,
hutan lindung dan kawasan konservasi selain taman nasional. Untuk taman
nasional, terminologi yang digunakan adalah zona.
Berdasarkan petunjuk dan kriteria yang telah ditetapkan
dalam petunjuk teknis tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan di wilayah
KPH, maka wilayah TWA Pulau Weh dikelompokkan dalam 5 blok pengelolaan
yaitu (1) Blok Perlindungan Daratan (2) Blok
Pemanfaatan Daratan (3) Blok Perlindungan Bahari (4) Blok
Pemanfaatan Bahari (5) Blok Khusus.
Berikut disajikan sebaran Blok di wilayah TWA Pulau
Weh (Tabel 2.1
dan Gambar 2.2).
Tabel 2.1.`Sebaran Blok di wilayah TWA Pulau Weh
Arahan Blok
|
Luas (Ha)
|
Luas (%)
|
Blok Perlindungan Daratan
|
973,6
|
15,02
|
Blok Pemanfaatan Daratan
|
219,5
|
3,3
|
Blok Perlindungan Bahari
|
3.492,5
|
53,88
|
Blok Pemanfaatan Bahari
|
1.788,1
|
27.43
|
Blok Khusus
|
8,0
|
0.12
|
Total
|
6.481,2
|
100.00
|
Gambar 2.2. Peta sebaran
Blok di wilayah TWA Pulau Weh
4. Kondisi
Biofisik Areal TWA Pulau Weh
Kota
Sabang memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 26º C - 31º C. Secara
umum tipe iklim di wilayah ini, menurut klasifikasi Scmidt – Fergusson termasuk dalam tipe iklim A (tipe iklim basah)
dengan sebaran curah hujan yang merata.
Keadaan topografi Kota Sabang sebagian besar
merupakan daerah perbukitan dan pegunungan degan tekanan udara mencapai 1011,4
mb pada bulan September. Topografi Kota Sabang terdiri dari 14,10% Sangat
curam, 48,17% bergunung, 31,7% bergelombang, dan 6,93% landai sampai datar.
Geologis wilayah terdiri dari 0,86% batuan aluvial, 97,71% batuan vulkanik dan
sisanya belum terdata.
Kawasan TWA Pulau Weh terletak dalam satu
hamparan yang kompak, sehingga cukup mudah untuk dijangkau. Kawasan ini dapat
dicapai melalui jalur darat maupun jalur air. Jalur darat dapat menggunakan
jalan kota yang menghubungkan Kecamatan Sukakarya dengan Kecamatan Sukajaya.
Sedangkan jalur air melalui pelabuhan Kota Sabang menuju dermaga-dermaga yang
ada di sekitar kawasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar