Harmoni hutan dan laut di TWA Pulau Weh dari Udara |
Pulau Weh, dengan kota-nya
Sabang. Beberapa pengunjung yang mengunjungi Pulau Weh masih sering salah
tafsir dan bertanya bedanya Pulau Weh dan Sabang. Pulau Weh merupakan satu dari
lima gugusan Pulau yang berada di paling barat Indonesia, masuk ke dalam
wilayah administrasi Kota Sabang. Singkatnya, Pulau Weh merupakan sebuah pulau
dengan Sabang sebagai kota administrasinya.
Jika melihat ke masa lampau Pulau
Weh merupakan pintu gerbang masuk Indonesia dari sebelah barat. Pulau Weh
merupakan pelabuhan singgah dari kapal yang berlayar dari Eropa dan menjadikan
Sabang sebagai salah satu pelabuhan penting, bahkan pernah disebut sebagai
golden island dikarenakan dengan luas wilayah yang sedikit, namun memiliki
kekayaan alam yang tinggi dan lengkap, mulai dari potensi laut, bentang alam,
danau, serta air terjun.
Menurut RTRW kota Sabang tahun
2012, luas wilayah daratan Kota Sabang 12.213,97 hektar dan luas wilayah
kewenangan laut adalah 81.126,23 hektar. Dari statistika ini terlihat wilayah
laut yang mendominasi dan menjadi potensi utama sebagai PAD Kota Sabang, baik
dari segi wisata dan perikanan. Padahal, kota Sabang sebenarnya juga menyimpan
potensi wisata daratan yang tak kalah dari sektor wisata laut yakni potensi
wisata di Hutan Lindung dan Hutan Konservasi.
Kawasan Hutan di TWA Pulau Weh |
Hutan lindung di Sabang memiliki
luas 3.405,35 Hektar, memiliki potensi diantaranya kawasan Gunung api Jaboi
yang memiliki jalur track pendakian bagi wisatawan yang ingin menikmati
keindahan hutan dan keunikannya terdapat beberapa kawah air panas di jalur
pendakian. Disini wisatawan juga akan dimanjakan dengan pemandangan teluk
Balohan ketika sudah berada dipuncak. Selain itu, terdapat Hutan Kemasyarakatan
(HKm) Ulee glee di gampong Iboih yang beberapa waktu ini menjadi sorotan hingga
Internasional. Kawasan HKm Ulee Glee ini merupakan kerja sama nyata antara KPH
1 Aceh dengan masyarakat, yang manfaatnya adalah untuk masyarakat sekitar
kawasan HKm.
HKm Ulee Glee merupakan kawasan
HKm yang menerapkan konsep agroforestry tersuksesi, dalam penerapannya mendapat
bantuan pelatihan dari salah satu NGO Internasional. HKm ini juga menjadi salah
satu tujuan dalam rangkaian kegiatan Sail Sabang 2017, yang merupakan salah
satu event pariwisata akbar di Indonesia. Peserta Rally Yacht yang sudah berminggu-minggu
berada di atas kapal yacht mereka kemudian diajak untuk ‘membumi’ dengan
melihat potensi hutan kawasan HKm, berupa berbagai jenis pohon, tanaman obat,
dan tanaman yang memiliki potensi ekonomis bagi masyarakat. Kegiatan
Dilanjutkan dengan melakukan penanaman pohon oleh peserta yang berasal dari
berbagai negara dunia dan bersantai sejenak di Gua Sarang yang berlatar
belakang samudera Hindia.
Peserta Rally Yacht mengunjungi HKm Ulee Glee |
Selain kawasan Hutan Lindung,
Sabang memiliki Kawasan Hutan Konservasi yang masuk ke dalam kawasan Taman
Wisata Alam (TWA) Pulau Weh. Kawasan ini terdiri dari kawasan hutan seluas
1.201,10 hektar dan kawan laut seluas 5.280,20 Hektar. Kawasan Hutan TWA Pulau
Weh membentang dari mulai Gampong Iboih dan berujung di Km 0 Indonesia tepat di
ujung paling barat Pulau Weh. Kawasan hutan TWA Pulau Weh juga memiliki potensi
wisata yang tak kalah menarik dari kawasan Gunung api Jaboi dan HKm Ulee Glee.
TWA Pulau Weh |
Kilometer 0 Indonesia, tak ayal
semua sudah mengenalnya, paling tidak mengetahui dari membaca atau tayangan di
media elektronik. Kilometer 0 Indonesia merupakan kawasan yang berada di dalam
kawasan TWA Pulau Weh, menjadi andalan utama sektor pariwisata Kota Sabang.
Setiap hari ratusan pengunjung silih berganti untuk datang dan mengabadikan
momen berlibur dengan latar belakang tugu Km 0 Indonesia serta membeli souvenir
untuk menjadi buah tangan sekembalinya ke daerah asal. Jalan menuju tugu
kawasan Km Indonesia adalah salah satu pengalaman yang begitu mengasyikkan. Bagaimana
tidak, pengunjung akan dimanjakan oleh jalan meliuk-liuk yang sangat bagus
dengan hutan primer yang menemani pengunjung hingga sampai ke Km 0 Indonesia. Selain
tugu Km 0 Indonesia, ada satu destinasi yang masih berada di kawasan tugu Km 0
Indonesia, dan tak boleh di lewatkan begitu saja ketika berkunjung kesini,
yaitu ecotrack jembatan wisata—oleh masyarakat sekitar disebut sebagai jembatan
cinta untuk lebih menarik minat wisatawan.
Track jembatan ‘cinta’ nantinya
akan memiliki Panjang lebih dari 500 meter dan saat ini masih sedang dalam
pembangunan tahap kedua. Bukan berarti ‘jembatan cinta’ ini tak dapat dinikmati
oleh wisatawan, dikarenakan track ini sudah memiliki track rampung dan bisa
dilalui pengunjung. ‘Jembatan cinta’ memiliki dua spot swafoto yang menghadap
laut lepas dan dikejauhan akan terlihat pulau Rondo—merupakan pulau terluar
Indonesia, satu berada diatas tebing dengan tinggi dari permukaan laut sekitar
20 meter dan satu lagi tepat berada dibibir pantai, yang jika sedang musim
ombak tinggi maka pengunjung bisa melihat hempasan ombak besar menghantam karang
disekitar spot swafoto.
Jalur Ecotrack |
Ada keunikan tersendiri dari
Ecotrack ‘jembatan cinta’ ini, yakni selama masa pembangunan dan jalurnya sama
sekali tidak ada satupun batang pohon yang menjadi ‘korban’ alis ditebang.
Jalur track dibuat dengan memperhatikan bentang pohon yang terdapat di dalam
jalur, sehingga pembangunan ecotrack ini dapat dikatakan ramah lingkungan, juga
ingin menunjukkan bahwa sektor pariwisata dapat berjalan beriringan dengan
konsep kelestarian lingkungan. Pada saat berjalan di sepanjang Ecotrack ini,
pengunjung akan merasa begitu dekat dengan pepohonan dan akan merasa menjadi
bagian dari alam itu sendiri.
Kedepannya TWA Pulau Weh akan
memiliki camping ground yang ditargetkan selesai awal 2018. Camping ground ini
berlokasi tepat di pintu gerbang masuk kawasan TWA Pulau Weh yang berbatasan
dengan Desa/gampong Iboih. Camping ground ini nantinya akan memiliki fasiltas
yang akan memanjakan para pengunjung. Mulai dari lokasi camping yang berada di
tengah hutan namun memiliki pemandangan memanjakan mata karena menghadap ke
arah pantai. Ada lagi jembatan wisata mangrove yang akan mengajak pengunjung
berkeliling di hutan mangrove di sepanjang garis pantai di lokasi camping
ground. Jika pengunjung berencana datang dengan keluarga ataupun mengadakan
kegiatan kelompok, maka camping ground ini menyediakan fasilitas aula dengan
ruang terbuka di bibir pantai dan tentunya menghadap laut juga!
Salah Satu Pohon Mangrove di TWA Pulau Weh |
Nah, bagi kamu yang sudah
menyiapkan jadwal untuk berlibur ke Sabang, mungkin berwisata dengan menikmati
hutan dipadukan dengan pesona laut bisa menjadi pengalaman baru, karena pesona Sabang
tak hanya mengenai lautnya. See You There!
Rencana Track Mangrove |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar